MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN
ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Di susun Oleh :
Nama : HILDA FEBRIANTI
NPM : 13216308
Kelas : 4EA27
FAKULTAS ILMU EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan
Maha Penyanyang. Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-NyA kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah ini.
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat
bantuan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya
bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang dada menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat
maupun inspirasi untuk pembaca.
Bekasi, 10
Oktober 2019
Tim Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar..........................................................................
i
Daftar Isi.............................................................................. .....
ii
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................
1
1.1. Latar
Belakang...................................................
1
1.2. Rumusan
Masalah..............................................
1
1.3. Tujuan
Masalah..................................................
1
2.1. Aspek Lingkungan
Ekonomi...............................
2
2.2. Pola Konsumsi.....................................................
2
2.3.
Perkembangan Pasar Global................................
4
BAB 3 PENUTUP......................................................................
7
3.1. Kesimpulan...........................................................
7
DAFTAR PUSTAKA....................................................................
8
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada awalnya, manusia
membutuhkan makanan, pakaian, tempat tinggal yang memerikasa mereka untuk
bergaul dan menyelasaikan masalah-masalah ekonomi dengan cara tradisional
misalnya berburu, bertani, atau berpindah tempat satu ke tempat lain (nomade).
Pada awal kehidupan manusia, belum ada istilah ekonomi. Akan tetapi tidak
diragukan lagi bahwa masalah-masalah yang dihadapi manusia saat itu adalah
masalah-masalah yang zaman sekarang ini disebut dengan istilah masalah-masalah
ekonomi.
Perkembang ekonomi sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan
bermula pada tahun 1776, yaitu setelah terbitnya buku karya ada smith yang
berjudul an inquiry into the nature and causes and wealth of nations. Adam
smith menekankan adanya invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya,
sehingga peran pemerintah menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses
ini. Semnjak itu adam smith disubut sabagai bapak ilmu ekonomi sekaligus
pendiri aliran pemikiran ekonomi yang disebut aliran klasik. Gagasan adam smith
tersebut menjadi dasar bagi ahli ekonomi berikutnya, seperti thomas malthus,
david ricardo, dan jonh sturart mill.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa itu lingkungan ekonomi?
2. Apa itu pola konsumsi?
3. Bagaimana perkembangan pasar global?
1.3 Tujuan
Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu lingkungan
ekonomi.
2. Untuk mengetahui apa itu pola
konsumsi.
3. Untuk mengetahui bagaimana
perkembangan pasar global.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Aspek
Lingkungan Ekonomi
Lingkungan ekonomi adalah kondisi
ekonomi di Negara tempat organisasi internasional beroperasi. Kondisi ekonomi
memiliki dampak yang kuat terhadap kinerja dari setiap bisnis karena dapat
mempengaruhi pendapatan atau beban dari bisnis tersebut.
Ketika perekonomian kuat, tingkat
lapangan kerja tinggi, dan kompensasi yang dibayarkan kepada karyawan juga
tinggi. Oleh karena orang memiliki penghasilan yang relative baik dalam kondisi
ini, mereka membeli sejumlah besar produk. Perusahaan yang menghasilkan
produk-produk ini memperoleh manfaat dari besarnya permintaan. Perusahaan mempekerjakan
banyak karyawan untuk memastikan bahwa perusahaan dapat menghasilkan produk
dalam jumlah yang mencukupi guna memenuhi permintaan. Perusahaan juga dapat
membayarkan upah yang tinggi kepada karyawan.
Ketika perekonomian lemah, perusahaan
cenderung memberhentikan sebagian karyawannya dan tidak mampu membayarkan upah
yang tinggi. Karena orang memiliki penghasilan yang relative rendah dalam
kondisi ini, maka mereka membeli produk dengan jumlah yang sedikit. Perusahaan
yang menghasilkan produk-produk ini sangat terpukul karena perusahaan tidak
dapat menjual seluruh produk yang dihasilkannya. Konsekuensinya perusahaan
mungkin perlu memberhentikan sebagian karyawan. Dalam kondisi ini, beberapa
perusahaan mengalami kegagalan, dan seluruh karyawannya kehilangan pekerjaan
sehingga membuat tingkat penggangguran meningkat.
2.2 Pola Konsumsi
Pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan
hidup dalam pembangunan harus dilandasi dengan pendekatan pendayagunaan
sumberdaya alam dengan manfaat
sebesar-besarnya bagi kemakmuran masyarakat secara berkelanjutan. Pola konsumsi
sumberdaya alam seharusnya memberi kesempatan dan peran-serta masyarakat serta
memberdayakan masyarakat untuk dapat mengelola sumberdaya alam secara optimal
dan lestari . Masih sangat terbatas kebijakan yang secara eksplisit mendorong
pada pola produksi dan konsumsi yang optimal dan berkelanjutan.
Dalam sebagian kehidupan masyarakat dan
budaya perkotaan telah berkembang gaya hidup konsumtif, karena sebagian besar
mereka tidak lagi mengkonsumsi berdasarkan nilai guna, nilai pakai, tetapi
sesuatu yang hanya merupakan “simbol” di mana image atau citra menjadi sangat
penting. Hal ini seiring dengan semakin pesatnya kemajuan dunia informasi dan
komunikasi. Permasalahan Lingkungan seperti pencemaran, degradasi lahan kritis,
dan kelangkaan sumberdaya alam akan cenderung berkembang sebagai dampak dari
pola produksi / industri dan konsumsi yang berlebihan.
Konsumsi energi meningkat sekitar 8% per
tahun. Konsumen terbesar adalah sektor industri (4.9%). Transportasi
membutuhkah 32% dan selebihnya adalah untuk kebutuhan rumah tangga. Berubahnya struktur ekonomi dari pertanian ke
industri dan meningkainya aktivitas ekonomi di berbagai sektor kehidupan,
mempengaruhi Iaju peningkatan konsumsi energi yang secara langsung juga akan
meningkatkan emisinya. Untuk mencegah dan mengatasi dampak emisi ini pola
konsumsi dan produksi sumberdaya energi perlu segera ditangani secara tepat dan
cermat. Pola konsumsi tiap orang berbeda-beda. Orang yang berpendapatan tinggi
berbeda pola konsumsinya dengan orang yang berpendapatan menengah, berbeda pula
dengan orang yang berpendapatan rendah. Pola konsumsi direktur berbeda dengan
konsumsi karyawan. Pola konsumsi guru berbeda dengan pola konsumsi petani.
Perbedaan pola konsumsi tiap orang tidak
hanya dipengaruhi oleh tinggi rendahnya pendapatan, tapi juga dipengaruhi oleh
faktor-faktor berikut:
- Tingkat pendidikan/pengetahuan.
- Kondisi tempat tinggal iklim.
- Jenis pekerjaan.
- Tingkat peradaban bangsa.
- Kebiasaan dan kondisi sosial budaya masyarakat.
- Tinggi rendahnya harga barang dan jasa.
- Selera yang sedang berkembang di masyarakat.
Pola konsumsi orang berbeda-beda, tetapi
secara umum dalam berkonsumsi orang akan mendahulukan kebutuhan pokok, baru
kemudian memenuhi kebutuhan lainnya.
2.3 Perkembangan Pasar Global
Pengertian
pasar global adalah pemasaran berskala seluas dunia Internasional yang terbuka
bagi seluruh pelaku usaha. Peluang pasar selalu terbuka bagi semua pelaku
usaha, tak terkecuali di pasar ekspor. Yang penting mesti kreatif dan mau
berinovasi dalam mengembangkan pasar.Pelaku bisnis yang tangguh tentu tak mudah
ditenggelamkan oleh setiap perubahan tantangan bisnis meski tantangan yang
datang semakin berat. Pasar global mengalami perkembangan yang pesat belakangan
ini karena beberapa faktor, antara lain:
- Adanya beberapa negara industri yang mampu menghasilkan produk berkualitas dengan harga murah, misalnya China dan Taiwan.
- Semakin banyak orang yang melakukan perjalanan antar negara yang secara langsung menjadi konsumen global.
- Semakin banyaknya transportasi antar negara yang mempermudah distribusi produk.
- Perdagangan dunia semakin meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan pasar dunia.
Pelaku bisnis skala internasional
yang tangguh tentu tak mudah ditenggelamkan oleh setiap perubahan tantangan
bisnis meski tantangan yang datang semakin berat. Bagi para pebisnis sejati,
kesulitan justru menjadi cambuk yang melecut semangat untuk memecahkannya
sehingga usaha dapat semakin berkembang dan maju. Karakter semacam itu
tampaknya juga melekat pada sederet pengelola perusahaan di Indonesia yang juga
terlihat dari kinerja perusahaan yang dikelola yang hasilnya memang super.
Dimensi-dimensi
utama dalam pemasaran global:
- Lingkungan pemasaran global.
- Segmentasi pasar global.
- Pemasaran dengan sasaran global
- Merumuskan strategi dan rencana pemasaran global.
- Bauran pemasaran global.
- Mengelola dan memimpin usaha pemasaran global.
Jika sudah
memahami pengertian pasar global dengan baik, tentunya kita bisa menyimpulkan
bahwa pasar global adalah peluang bisnis yang sangat besar dan menantang.
Ketika suatu orang atau perusahaan memutuskan untuk ikut serta dalam pasar
global, maka terbukalah kesempatan baginya untuk mengembangkan bisnisnya dan
meraih lebih banyak keuntungan. Beberapa kesempatan tersebut antara lain:
· Perusahaan dapat membuka pabrik di negara lain yang upah
buruhnya lebih murah
· Perusahaan dapat membuka kantor cabang dan pabrik cabang di
beberapa tempat di seluruh dunia untuk mempermudah dan mempermurah distribusi
produknya
· Perusahaan dapat memperoleh target konsumen yang lebih
banyak dengan memperkenalkan produknya di negara lain yang potensial
Manajemen
Pemasaran Global adalah Disiplin ilmu universal dapat diterapkan di mana saja,
baik di Amerika atau di Jepang.Kebiasaan pemasaran bervariasi dari satu negara
ke negara lain. Konsep Pemasaran : Sekitar tahun 1960 konsep pemasaran
strategis, dengan konteks lingkungan eksternal yang lebih luas spt pelanggan,
persaingan, kebijakan dan peraturan pemerintah, ekonomi secara luas, dan
tekanan ekonomi makro yang membentuk evolusi pasar. Selain itu tujuan pemasaran
yang berubah secara drastis, dari laba ke keuntungan bagi pemercaya
(stakeholder) Tiga Prinsip Pemasaran 1. Nilai Pelanggan dan Persamaan Nilai 2.
Keunggulan Kompetitif atau Diferensial 3. Fokus Pentingnya Pemasaran Global
Pemasaran global adalah proses memfokuskan sumber daya dan sasaran dari sebuah
perusahaan terhadap peluang pemasaran global.
Para
jawara ekspor itu bukan saja mampu menaklukkan aneka kendala yang banyak
dikeluhkan kebanyakan pengusaha, tapi juga mampu menahan diri dari godaan pasar
dalam negeri yang tak kalah menarik. Sejujurnya harus diakui, bagi para
pengelola usaha, menjadi eksportir jelas menjadi tantangan dan peluang. Selain
berpendapatan dollar yang dapat memperkokoh perekonomian, exposure produk dan
perusahaannya juga akan semakin luas sehingga dapat membuka peluang kerjasama
dengan pengusaha dari luar negeri untuk menggarap bisnis yang lebih besar.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Lingkungan ekonomi adalah kondisi ekonomi di Negara tempat organisasi internasional beroperasi.
Pola konsumsi orang berbeda-beda, tetapi secara umum dalam berkonsumsi orang akan mendahulukan kebutuhan pokok, baru kemudian memenuhi kebutuhan lainnya.
Pasar global adalah pemasaran berskala seluas dunia Internasional yang terbuka bagi seluruh pelaku usaha.
Pola konsumsi orang berbeda-beda, tetapi secara umum dalam berkonsumsi orang akan mendahulukan kebutuhan pokok, baru kemudian memenuhi kebutuhan lainnya.
Pasar global adalah pemasaran berskala seluas dunia Internasional yang terbuka bagi seluruh pelaku usaha.
DAFTAR PUSTAKA